BENGKULU UTARA, Caribengkulu.com – Desa Batu Raja, yang terletak di Kabupaten Bengkulu Utara, kini selangkah lebih maju dalam mewujudkan kemandirian desa. Hal ini berkat kolaborasi strategis antara PT PLN UID S2JB melalui program CSR (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) Desa Berdaya dan Forum Indonesia Muda (FIM) Bengkulu sebagai pelaksana. Program yang memasuki tahun kedua ini berfokus pada tiga pilar utama: transformasi digital, peningkatan ekonomi kreatif, dan penguatan literasi anak.
Transformasi Digital sebagai Pondasi Kemajuan
Dalam era digital, akses terhadap teknologi menjadi kunci untuk membuka peluang baru, terutama di sektor pariwisata dan pendidikan. Melalui program ini, Desa Batu Raja mendapatkan bantuan vital berupa website multifungsi yang dikembangkan oleh PT Ascon Inovasi Data sebagai mitra teknologi. Website ini tidak hanya berfungsi sebagai etalase digital untuk mempromosikan potensi wisata desa, tetapi juga sebagai platform pembelajaran digital yang dapat digunakan oleh guru dan siswa.
Menurut Ilham, Program Executive Director FIM x PLN, program Desa Berdaya ini adalah bukti nyata komitmen PLN dalam mendorong pemberdayaan desa berbasis teknologi. "Kami melihat potensi besar di Desa Batu Raja. Dengan dukungan digital, mereka bisa lebih dikenal, baik dari segi pariwisata maupun produk lokalnya," ujar Ilham. Penyerahan website ini menjadi momen penting yang menandai dimulainya babak baru bagi Desa Batu Raja dalam mengoptimalkan potensi yang mereka miliki dengan sentuhan teknologi.
Pengembangan Ekonomi Kreatif melalui Pelatihan Lokal
Selain digitalisasi, program ini juga membekali masyarakat dengan keterampilan yang relevan melalui pelatihan Keterampilan dan Ekonomi Kreatif (KEBAS). Pelatihan ini melibatkan secara langsung para local hero atau penggerak lokal di Desa Batu Raja. Fokusnya adalah pada pengembangan kerajinan lokal, seperti yang terlihat dalam pelatihan produksi dan pemasaran produk lokal Kopi Sako.
Tujuannya sangat jelas, yaitu untuk memperkuat kreativitas warga sekaligus membuka peluang ekonomi desa yang berbasis pada kemandirian. Pelatihan ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengasah keahlian mereka dan menemukan cara-cara inovatif untuk memasarkan produk-produk lokal. Diharapkan, dengan meningkatnya keterampilan ini, produk kerajinan dari Desa Batu Raja tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga nilai ekonomi yang lebih tinggi, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Meningkatkan Literasi Anak dengan Pendekatan Inovatif
Salah satu elemen humanis yang paling menonjol dari program ini adalah peran Komunitas baca Meetread. Mereka berkolaborasi untuk meningkatkan literasi anak-anak di desa melalui metode yang menyenangkan dan interaktif. Kegiatan seperti storytelling dan permainan edukatif (fun game) menjadi daya tarik bagi anak-anak untuk lebih mencintai dunia membaca.
PT Ascon Inovasi Data juga turut menyumbang dengan menghadirkan aplikasi digital sebagai media pembelajaran tambahan. Hal ini membuat proses belajar menjadi lebih menarik dan modern, sesuai dengan perkembangan zaman. "Kami berharap Desa Batu Raja dapat menjadi contoh bagaimana kolaborasi antara CSR, komunitas, dan teknologi mampu membuka peluang baru di sektor pendidikan," kata Yuliana, Ketua FIM Bengkulu 2025. Sentuhan personal ini memastikan bahwa pembangunan tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik dan ekonomi, tetapi juga pada pembangunan sumber daya manusia, terutama generasi muda.
Kolaborasi Kuat untuk Masa Depan Berkelanjutan
Keberhasilan program ini tak lepas dari sinergi semua pihak yang terlibat. Mulai dari PT PLN UID S2JB, FIM Bengkulu, PT Ascon Inovasi Data, hingga Komunitas Meetread, semuanya bekerja sama untuk mewujudkan visi desa yang mandiri dan berdaya. Dimas, PIC Program Utama Desa Berdaya, menyampaikan apresiasinya dan menegaskan bahwa program ini adalah ruang belajar dan praktik nyata bagi pemuda, masyarakat, dan mitra strategis untuk bergerak bersama.
"Program ini diharapkan tidak hanya memberi manfaat jangka pendek, tetapi juga membangun ekosistem sosial dan inovasi yang berkelanjutan," tambah Yena, Impact & Social Innovation Manager Desa Berdaya. Dengan inisiatif ini, Desa Batu Raja diharapkan dapat memperkuat identitas lokal, meningkatkan akses pendidikan, memperluas promosi wisata, dan membuka peluang ekonomi kreatif berbasis digital. Kisah Desa Batu Raja ini menjadi inspirasi nyata bagaimana kolaborasi dapat menjadi kekuatan pendorong untuk transformasi positif di pedesaan, menjadikan desa-desa di Bengkulu mampu bersaing dan berkembang di masa depan.
0 Comments