Bengkulu, CariBengkulu.com– Halo, adik sanak sahabat Cari Bengkulu! Ada kabar membanggakan dari dunia pendidikan di Bumi Merah Putih. Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu baru saja mencatatkan sejarah dengan meluncurkan "Ujian Tobo Kito" (UTK), sebuah terobosan yang digadang-gadang menjadi model evaluasi pendidikan lokal pertama di Indonesia.

Acara pembukaan yang berlangsung khidmat di Hotel Santika Bengkulu pada Selasa (30/9/2025) ini resmi dibuka oleh Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi. Dihadiri oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu Ilham Putra, Kepala BPNP Bengkulu Indera Imanuddin, serta ratusan siswa-siswi terbaik, momen ini menjadi tonggak baru dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di kota kita.

Tonggak Sejarah Kebangkitan Pendidikan Bengkulu

Dalam sambutannya yang penuh semangat, Wali Kota Dedy Wahyudi menegaskan bahwa UTK bukan sekadar ujian biasa. Program ini adalah langkah strategis untuk memetakan secara akurat kemampuan akademik siswa sekaligus menjaring bibit-bibit unggul yang akan menjadi generasi penerus di masa depan.

“Alhamdulillah, hari ini akan menjadi bagian dari catatan sejarah. Ini adalah tonggak kebangkitan pendidikan Kota Bengkulu,” ujar Dedy Wahyudi. “Melalui Ujian Tobo Kito, kita ingin melakukan pemetaan dan pencarian bibit unggul di bidang akademik. Insya Allah, ujian lokal yang diinisiasi oleh pemerintah ini adalah yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.”

Sebanyak 500 siswa dari 56 satuan pendidikan tingkat SD dan SMP se-Kota Bengkulu menjadi angkatan pertama yang mengikuti ujian ini. Mereka adalah siswa-siswi pilihan yang sebelumnya telah lolos seleksi di tingkat sekolah masing-masing.

Inovasi Sistem Ujian: Cepat, Transparan, dan Anti Curang

Salah satu hal yang membuat UTK istimewa adalah penggunaan sistem Computer Assisted Test (CAT). Dengan sistem ini, hasil ujian setiap siswa dapat langsung keluar begitu mereka selesai mengerjakan soal. Hal ini tidak hanya mempercepat proses koreksi, tetapi juga menjamin transparansi dan meminimalkan potensi kecurangan.

Plt Kepala Dikbud Kota Bengkulu, Ilham Putra, menjelaskan bahwa UTK lahir dari sebuah kebutuhan mendesak pasca ditiadakannya Ujian Nasional (UN). Menurutnya, selama ini tidak ada lagi tolok ukur standar untuk mengukur capaian akademik siswa secara serentak.

“Ujian ini benar-benar digagas langsung oleh Bapak Wali Kota untuk mengisi kekosongan tersebut. Setelah UN dihapus, kita perlu instrumen untuk melihat kemampuan anak-anak kita secara objektif,” jelas Ilham. “Mulai tahun depan, UTK akan menjadi tes akademik resmi di tingkat kota.”

Sebagai bentuk keterbukaan, proses pelaksanaan UTK bahkan bisa dipantau secara langsung oleh orang tua siswa melalui siaran di kanal YouTube resmi Disdikbud Kota Bengkulu. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menyelenggarakan ujian yang akuntabel.

Apresiasi dan Motivasi untuk Generasi Unggul

Untuk memacu semangat para peserta, Pemkot Bengkulu telah menyiapkan apresiasi yang tidak main-main. Wali Kota Dedy Wahyudi menjanjikan hadiah laptop bagi tiga siswa peraih nilai tertinggi. Tak hanya itu, sekolah dengan capaian terbaik juga akan mendapatkan penghargaan khusus.

“Bapak selaku Wali Kota akan mengapresiasi anak-anakku semua. Tiga terbaik berhak mendapatkan hadiah laptop. Nanti para juara bersama orang tuanya juga akan saya undang makan bersama di Balai Kota Merah Putih,” imbuh Dedy, disambut tepuk tangan meriah.

Pelaksanaan ujian dibagi menjadi tiga sesi, mencakup dua mata pelajaran utama, yaitu Bahasa Indonesia dan Matematika. Dengan adanya UTK, diharapkan setiap sekolah dapat memperoleh data akurat mengenai kekuatan dan kelemahan siswanya, sehingga dapat merancang pola pembelajaran yang lebih efektif.

Gebrakan melalui Ujian Tobo Kito ini menjadi bukti nyata bahwa Bengkulu tidak hanya mengikuti perkembangan, tetapi juga berani berinovasi untuk melahirkan generasi yang cerdas, religius, dan berdaya saing. Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.