26

Berawan

Sabtu, 27 September 2025 07:00

Dari Kaur Hingga Rejang Lebong, Gerakan Tanam Kelapa Kemenkumham Bengkulu Jadi Strategi Jitu Perkuat Ketahanan Pangan Daerah
0 Likes
174 Views
Berita  Pertanian

Dari Kaur Hingga Rejang Lebong, Gerakan Tanam Kelapa Kemenkumham Bengkulu Jadi Strategi Jitu Perkuat Ketahanan Pangan Daerah

BENGKULU– Jajaran Kantor Wilayah Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenkumham) Provinsi Bengkulu menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Tidak sekadar seremoni, gerakan penanaman ribuan pohon kelapa yang dilakukan serentak di empat kabupaten ini menjadi langkah strategis untuk menciptakan kemandirian pangan sekaligus membuka potensi ekonomi baru bagi masyarakat, termasuk para warga binaan.

Gerakan masif yang dilaksanakan pada Selasa (9/9) ini dipusatkan di Desa Padang Kempas, Kabupaten Kaur, sebagai titik utama. Namun, aksi ini tidak berhenti di satu lokasi saja. Penanaman pohon kelapa juga dilakukan di Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Rejang Lebong, dan Kota Bengkulu, menjadikan program ini sebuah inisiatif berskala besar yang menjangkau berbagai wilayah di Provinsi Bengkulu.

Sinergi Lintas Instansi dan Pesan dari Pusat

Acara yang dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjen Pemasyarakatan Bengkulu, Haposan Silalahi, serta dihadiri Kakanwil Ditjen Imigrasi Bengkulu, Victor Manurung, dan perwakilan Forkopimda Kabupaten Kaur, menunjukkan kuatnya sinergi antarlembaga. Di tingkat pusat, kegiatan ini dipantau langsung oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, dari Nusakambangan secara virtual.

Dalam arahannya, Menteri Agus menekankan bahwa program ini adalah wujud nyata dari amanat negara. "Kami ingin jajaran imigrasi dan pemasyarakatan di seluruh Indonesia turut serta aktif dalam mendukung program pemerintah, salah satunya melalui gerakan penanaman pohon produktif seperti kelapa ini," tegas Menteri.

Pernyataan ini tidak hanya menjadi instruksi, tetapi juga landasan ideologis. Program penanaman pohon kelapa ini selaras dengan Asta Cita Presiden dan 13 Program Akselerasi Menteri, yang salah satu fokusnya adalah penguatan ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan.

Bukan Sekadar Pohon, Tapi Bekal Hidup dan Jaminan Ekonomi

Salah satu aspek humanis yang paling menonjol dari program ini adalah pelibatan warga binaan. Kepala Rutan Kelas IIB Manna, misalnya, mengikutsertakan warga binaan dalam kegiatan penanaman di Kaur. Ini bukan sekadar partisipasi, melainkan bagian dari program pembinaan yang bertujuan membekali mereka dengan keterampilan praktis.

"Warga binaan kita ikut sertakan juga dalam penanaman pohon ini, agar nanti bisa jadi bekal untuk mereka. Kami berharap program strategis ini dapat mendukung ketahanan pangan di lingkungan lapas dan rutan, sekaligus menjadi kontribusi nyata Pemasyarakatan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan," ujar Kakanwil Ditjenpas Haposan Silalahi.

Pernyataan ini memberikan harapan baru. Program ini tidak hanya menghasilkan komoditas, tetapi juga memanusiakan warga binaan, memberi mereka bekal berharga untuk kembali ke masyarakat. Dengan nilai ekonomi tinggi yang dimiliki kelapa, seperti yang diungkapkan Asisten 1 Kabupaten Kaur, Nasrun Rahman, program ini memiliki potensi besar untuk menopang kehidupan mereka setelah bebas. Mulai dari daging buah, air, tempurung, hingga serabutnya, semua bagian kelapa dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai jual.

Peran Sentral Warga Binaan dan Manfaat Jangka Panjang

Lalu, bagaimana peran warga binaan akan terus berlanjut? Pihak Kemenkumham Bengkulu berencana menjadikan lahan-lahan yang ditanami kelapa ini sebagai sarana pembinaan berkelanjutan. Warga binaan akan diajarkan cara merawat pohon, mengolah hasilnya, dan bahkan memasarkannya. Konsep ini, yang juga diterapkan oleh Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bengkulu, menciptakan ekosistem produktif yang saling menguntungkan.

Plt. Kepala LPKA Bengkulu, Siska Noventri, yang turut hadir dalam kegiatan di Padang Kempas, Kaur, juga menegaskan bahwa partisipasi ini adalah wujud dukungan nyata terhadap program nasional. "Penanaman ini bukan hanya simbol, tetapi bagian dari upaya optimalisasi pemanfaatan lahan sekaligus pembinaan berkelanjutan di lingkungan pemasyarakatan," jelasnya.

Dengan total 5.000 pohon kelapa yang ditargetkan untuk ditanam di seluruh wilayah Bengkulu, Kemenkumham Provinsi Bengkulu secara perlahan tapi pasti membangun fondasi kuat untuk ketahanan pangan. Manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh para narapidana dan anak binaan yang mendapatkan keterampilan, tetapi juga masyarakat lokal yang bisa mencontoh dan merasakan dampak ekonomi dari komoditas ini.

Gerakan penanaman ini adalah cerminan dari filosofi yang lebih besar: bahwa fungsi lembaga pemasyarakatan dan imigrasi tidak hanya terbatas pada penegakan hukum, tetapi juga berperan sebagai agen pembangunan yang proaktif. Mereka tidak hanya mengelola dan membina, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, membuktikan bahwa sinergi dan kolaborasi adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih sejahtera.

Label Postingan
Kategori Lainnya
Berita Lainnya
Sektor Lainnya
0 Comments