24

Hujan Petir

Selasa, 11 November 2025 21:00

Bengkulu
0 Likes
79 Views
Berita  Energi

Bengkulu "Lumpuh" Lagi! Antrean BBM Mengular, Pertamina dan Pemprov Beda Suara Soal Penyebab

Sub-judul: Warga habis kesabaran antre berjam-jam, DPRD sebut Pertamina "Bohong", sementara Pemprov salahkan cuaca. Ini penyakit kambuhan yang tak kunjung sembuh.

BENGKULU, caribengkulu.com – Pemandangan yang sama terulang lagi. Wajah-wajah lelah, deretan motor yang didorong, dan antrean mobil yang mengular hingga puluhan meter kini kembali menjadi "festival" rutin di hampir setiap SPBU di Kota Bengkulu dan kabupaten sekitarnya.

Halo Adik sanak sahabat cari bengkulu, kita kembali dihadapkan pada masalah klasik yang tak kunjung usai: krisis Bahan Bakar Minyak (BBM).

Sejak awal pekan ini, tepatnya sekitar 6 November 2025, mendapatkan Pertalite dan Pertamax serasa mencari harta karun. Banyak SPBU yang memasang plang "BBM Habis", sementara yang masih memiliki stok diserbu warga hingga memicu antrean panjang yang mengganggu lalu lintas.

"Sudah dari jam 7 pagi saya antre, ini sudah jam 9 belum juga dapat," keluh Rian (38), seorang pengemudi ojek online yang ditemui di SPBU Lingkar Barat, Sabtu (8/11). "Kalau begini terus, kami mau cari makan pakai apa? Waktu habis di jalan cuma buat antre bensin."

Kondisi ini tak hanya melumpuhkan aktivitas pribadi, tapi juga mengancam roda perekonomian. Pedagang dan jasa travel pariwisata ikut menjerit karena operasional mereka terhambat.

Janji Pertamina vs. Realita Lapangan

Krisis ini memicu kemarahan publik. Puncaknya, Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Sumardi, meluapkan kekesalannya. Ia merasa dibohongi mentah-mentah oleh Pertamina.

"Tempo hari saya sudah berkunjung ke Pertamina, langsung ke manajer pemasarannya. Mereka menyatakan stok BBM di Bengkulu aman sampai libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Nyatanya sekarang kosong. Artinya apa? Bohong mereka!" tegas Sumardi dengan nada tinggi, Kamis (6/11).

Sumardi geram karena janji manis Pertamina yang mengklaim pasokan aman dari berbagai jalur (Jakarta, Teluk Bayur, Lampung) ternyata tak terbukti di lapangan.

Beda Suara Penentu Kebijakan

Anehnya, Adik sanak, di tengah kepanikan warga, terjadi "beda suara" antara pihak Pertamina dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu mengenai biang kerok masalah ini.

Versi Pemprov Bengkulu: Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkulu, Herwan Antoni, menyebut antrean ini terjadi bukan karena stok langka. Menurutnya, stok di depot Pertamina aman. Masalahnya, kata dia, murni karena cuaca buruk.

"Hanya saja terjadi masalah keterlambatan (distribusi) karena faktor cuaca buruk, sehingga kapal pengangkut BBM belum bisa bersandar di Pelabuhan Pulau Baai," jelas Herwan Antoni, Sabtu (8/11).

Versi Pertamina: Di sisi lain, Sales Area Manager (SAM) Retail Bengkulu dari Pertamina, Mochammad Farid Akbar, memberikan penjelasan yang sedikit berbeda. Ia mengakui adanya kendala teknis pada 3 November lalu di terminal suplai utama, yakni Lubuk Linggau (Sumsel) dan Kabung (Sumbar).

Meski begitu, Farid berusaha menenangkan warga. Ia berjanji situasi akan segera pulih. Sebuah kapal pengangkut BBM yang membawa 2.000 kiloliter Pertalite dan 1.000 kiloliter Pertamax dijadwalkan tiba dan bersandar di Pelabuhan Pulau Baai pada Minggu (9/11) ini.

"Setelah tiba, akan dilakukan recovery sehingga antrean SPBU perlahan terurai. Kami imbau masyarakat tidak melakukan panic buying. Stok BBM Bengkulu aman," tegas Farid.

Penyakit Kambuhan yang Bikin Trauma

Bagi Adik sanak yang masih ingat, kejadian ini seperti mengulang memori buruk. Krisis serupa pernah terjadi lebih parah pada Mei 2025 lalu. Saat itu, penyebabnya adalah pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai yang membuat kapal tanker raksasa tak bisa sandar berhari-hari.

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, bahkan menyoroti ini sebagai masalah yang berulang. "Kelangkaan ini sudah terjadi dua kali sejak saya memimpin. Jangan sampai ada yang ketiga," kata Helmi.

Ia menuntut Pertamina lebih terbuka dan jujur kepada publik jika ada kendala, agar masyarakat tidak panik dan isu tidak berkembang liar.

Di tengah saling lempar penjelasan, Polda Bengkulu juga bergerak dan berhasil menangkap seorang sopir truk yang kedapatan menimbun BBM bersubsidi. Ini membuktikan, di saat warga kesulitan, selalu ada oknum yang berusaha mengambil keuntungan.

Kini, semua mata tertuju pada janji Pertamina. Akankah kapal yang datang hari ini benar-benar menjadi solusi dan mengurai antrean? Atau ini hanya penenang sesaat sebelum krisis yang sama terulang kembali di kemudian hari?

Masyarakat Bengkulu hanya butuh satu hal: kepastian. Kepastian bahwa esok hari mereka bisa beraktivitas normal tanpa harus menghabiskan waktu berjam-jam di SPBU.

Label Postingan
Kategori Lainnya
Berita Lainnya
Sektor Lainnya
0 Comments