29

Hujan Ringan

Sabtu, 06 September 2025 10:00

Festival Tabut Bengkulu Raih Status Warisan Budaya Tak Benda, Kini Jadi Magnet Wisata Nasional
0 Likes
578 Views
Berita  Budaya

Festival Tabut Bengkulu Raih Status Warisan Budaya Tak Benda, Kini Jadi Magnet Wisata Nasional

Caribengkulu.com, Senin 30 Juni 2025- Festival Tabut yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kini semakin mengukuhkan posisinya sebagai magnet pariwisata Bengkulu di kancah nasional. Festival yang dibuka secara resmi oleh Gubernur Bengkulu Helmi Hasan pada Jumat malam (27/6/2025) ini mengusung tema "Semarak Muharam Bengkulu" dengan konsep yang benar-benar baru.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang digelar di Lapangan Merdeka, Festival Tabut 2025 dipindahkan ke Sport Center Pantai Panjang atas rekomendasi langsung Menteri Pariwisata RI. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar, menjelaskan alasan perpindahan lokasi ini.

"Ini langsung rekomendasi dari Menteri Pariwisata RI. Lokasinya lebih luas, lebih representatif, dan tentu lebih kondusif untuk menyelenggarakan event nasional seperti Tabut," jelas Murlin yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Festival Tabut 2025.

Festival yang berlangsung selama 10 hari ini tidak hanya menampilkan prosesi tradisional seperti Ambik Tanah dan Tabut Besanding, tetapi juga diperkaya dengan berbagai kegiatan modern yang tetap mempertahankan nilai-nilai budaya. Rangkaian acara meliputi lomba musik dol yang diikuti 40 sanggar seni, lomba tari kreasi daerah, lomba fotografi bertema budaya, dan lomba telong-telong yang menjadi ciri khas perayaan malam di Bengkulu.

Yang menarik, festival tahun ini juga menghadirkan pertunjukan seni dan budaya dari Provinsi Aceh sebagai bentuk kolaborasi antar daerah dalam memperkuat persatuan melalui seni budaya. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa Festival Tabut tidak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga platform persatuan budaya Nusantara.

Dr. Bambang Widianto, seorang budayawan dan peneliti sejarah Bengkulu, mengapresiasi perkembangan Festival Tabut. "Status WBTB yang diraih Festival Tabut adalah pengakuan resmi negara terhadap kekayaan budaya Bengkulu. Ini membuka peluang lebih besar untuk promosi wisata budaya di tingkat internasional," ungkapnya.

Festival Tabut yang berakar dari tradisi peringatan Asyura ini memiliki sejarah panjang sebagai simbol perlawanan dan kepahlawanan. Tradisi yang dibawa oleh pedagang dari India dan Timur Tengah pada abad ke-19 ini telah beradaptasi dengan budaya lokal Bengkulu, menciptakan keunikan tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lain.

Pemerintah Provinsi Bengkulu berkomitmen terus mengembangkan Festival Tabut agar menjadi destinasi wisata budaya unggulan. Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk kehadiran perwakilan dari berbagai kementerian dan provinsi tetangga, Festival Tabut 2025 diharapkan dapat menjadi model pengelolaan festival budaya yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat.

Label Postingan
Kategori Lainnya
Berita Lainnya
Sektor Lainnya
0 Comments