(Foto: Senator Destita Khairilisani memegang trofi penghargaan Asia Global Award 2025 di Bali. Foto oleh: Istimewa)

CARIBENGKULU.COM, BENGKULU – Sebuah kabar membanggakan datang dari Pulau Dewata, Bali, yang gaungnya terasa hingga ke seluruh penjuru Bumi Rafflesia. Di tengah gemerlap malam gala yang mewah, seorang putri terbaik Bengkulu kembali menorehkan prestasi gemilang.

Adik sanak sahabat cari bengkulu, mari kita sambut dengan bangga, Senator DPD/MPR RI Dapil Provinsi Bengkulu, Apt. Destita Khairilisani, S.Farm., M.S.M., yang baru saja dinobatkan sebagai "Best Women Leader 2025" dalam ajang bergengsi Asia Global Award.

Penghargaan tertinggi ini diserahkan pada Jumat malam (17/10/2025), di Hotel Platinum Jimbaran, Bali. Ini bukanlah sekadar seremoni biasa, melainkan sebuah pengakuan tulus atas komitmen, dedikasi, dan dampak nyata seorang pemimpin bagi daerah yang diwakilinya.

Terpilih di Antara 25 Pemimpin Terbaik se-Indonesia

Asia Global Award 2025 yang mengusung tema "Inovasi dan Performance" merupakan ajang apresiasi yang sangat selektif. Dari ratusan pemimpin daerah, hanya 25 tokoh inspiratif dari unsur Gubernur, Bupati, Walikota, dan Legislatif yang dinilai layak menerima penghargaan.

Direktur Utama Seven Media Asia, Askar DG Kamis, S.Tr.Par., selaku penyelenggara, menegaskan bahwa penghargaan ini diberikan kepada para pemimpin yang mampu menunjukkan kepemimpinan transformatif.

“Penghargaan ini adalah pengakuan atas Visi, Inovasi, dan Kepedulian Kepada Rakyat. Kami mengapresiasi keberanian mereka dalam menciptakan inovasi-inovasi strategis dan komitmen tinggi terhadap kebijakan yang berpihak kepada rakyat," ujar Askar.

Proses seleksinya pun tidak main-main, didasarkan pada empat pilar utama:

1. Visi Kepemimpinan: Kemampuan merumuskan arah pembangunan yang strategis.

2. Inovasi: Keberhasilan menciptakan terobosan dalam pelayanan publik.

3. Kinerja (Performance): Capaian terukur seperti peningkatan IPM dan iklim investasi.

4. Kepedulian Rakyat: Fokus pada program yang nyata meningkatkan kesejahteraan.

Dalam konteks ini, kiprah Senator Destita dinilai sangat menonjol. Konsistensinya dalam memperjuangkan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, peningkatan kesejahteraan nelayan, akses pendidikan, serta mendorong peran perempuan di sektor publik menjadi catatan emas yang membawanya ke panggung penghargaan ini.

"Kepemimpinan Bukan Soal Kekuasaan, Tapi Dampak"

Saat menerima penghargaan, Senator Destita, yang akrab disapa "Putri Kembang Mumpo Seluma", menyampaikan pidato yang menyentuh dan penuh makna. Ia mendedikasikan pencapaian ini sepenuhnya untuk masyarakat Bengkulu.

"Ini adalah kehormatan yang luar biasa. Saya percaya, kepemimpinan terbaik bukanlah tentang kekuasaan, melainkan tentang dampak. Ini adalah tentang keberanian memperjuangkan hak-hak masyarakat yang suaranya belum terdengar," ucap Destita dengan penuh semangat.

Baginya, penghargaan ini adalah energi baru untuk terus bekerja lebih keras, lebih cerdas, dan lebih ikhlas.

"Saya mendedikasikan penghargaan ini kepada semua masyarakat Provinsi Bengkulu: para perempuan dan Ibu yang menjadi pilar ekonomi keluarga, para guru yang mendidik generasi, para petani yang berjuang, para buruh yang bekerja keras, dan para pemuda yang berani bersuara lantang," tambahnya.

Dari Kembang Mumpo untuk Indonesia

Pencapaian ini, adik sanak, lebih dari sekadar trofi. Ini adalah bukti bahwa dari sudut-sudut daerah seperti Kembang Mumpo, Seluma, bisa lahir seorang pemimpin perempuan yang kiprahnya diakui secara nasional. Ini adalah pesan kuat bagi seluruh generasi muda, khususnya perempuan Bengkulu, bahwa tidak ada batasan untuk berkarya dan membawa perubahan.

Kisah Senator Destita adalah cerminan bahwa kepemimpinan yang tulus, yang berakar dari kepedulian terhadap nasib wong cilik, pada akhirnya akan menemukan jalannya sendiri untuk bersinar.

"Mari kita teruskan perjalanan ini, menciptakan kepemimpinan yang inklusif, yang menginspirasi, dan yang benar-benar berdampak bagi pembangunan daerah," pungkasnya.

Selamat, Senator Destita Khairilisani! Bengkulu bangga padamu.