BENGKULU, caribengkulu.com – Di tengah tantangan ekonomi, sebuah kabar gembira datang bagi para pejuang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bumi Rafflesia. Festival Tabut 2025 tidak hanya menjanjikan kemegahan budaya, tetapi juga membuka keran rezeki selebar-lebarnya dengan kebijakan kios gratis bagi UMKM kecil.
Gebrakan ini merupakan inisiatif langsung dari Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, yang ingin perhelatan budaya ini memiliki dampak ekonomi langsung bagi masyarakat bawah. Dengan alokasi anggaran mencapai Rp1,3 miliar, Gubernur Helmi secara spesifik meminta agar tidak ada pungutan bagi para pedagang kecil yang ingin berpartisipasi.
"Dan nanti saya minta UMKM yang kecil itu free tendanya. Tempat jualannya nggak boleh dipungut," ungkap Helmi dalam sebuah kesempatan, menekankan komitmennya pada ekonomi kerakyatan.
Kebijakan ini disambut dengan antusiasme luar biasa. Ade Kurniawan, seorang pedagang yang biasa berjualan di sekitar lokasi acara, menyatakan optimismenya. Menurutnya, pemindahan lokasi ke Sport Center Pantai Panjang yang lebih luas dan terbuka akan menampung lebih banyak pengunjung.
"Lokasi saat ini lebih luas dan terbuka, diharapkan dapat menampung lebih banyak pengunjung. Perayaan yang bersamaan dengan libur sekolah juga menjadi harapan kami untuk meningkatkan omset," ujar Ade.
Harapan ini semakin diperkuat oleh pihak Event Organizer (EO), PT Area Corp, yang ditunjuk oleh pemerintah provinsi. Rico, perwakilan dari PT Area Corp, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menyiapkan 15 tenda gratis khusus untuk UMKM. "Tenda kita siapkan 15 tenda gratis untuk bantu rakyat yang ingin berjualan di lokasi festival," jelasnya.
Peluang Emas di Panggung Internasional
Janji manis tidak berhenti di kios gratis. Visi Gubernur Helmi Hasan untuk menjadikan Tabut 2025 sebagai ajang berskala internasional turut menyuntikkan semangat baru. Dengan rencana mengundang duta besar dari negara-negara sahabat dan gubernur dari seluruh dunia, jangkauan promosi bagi produk-produk lokal akan meluas secara eksponensial.
Pemerintah Kabupaten Kaur, misalnya, telah menyatakan kesiapannya untuk ambil bagian. Mereka tidak hanya akan memamerkan produk UMKM binaan, tetapi juga mengenalkan potensi pariwisata dan kekayaan alam "Bumi Se'ase Seijean".
Asisten I Setda Kaur, Dr. Nasrur Rahman, S.Hut, M.Si, melihat ini sebagai peluang strategis. "Keikutsertaan kami juga sebagai upaya untuk membantu pelaku UMKM mempromosikan produknya agar lebih dikenal lebih luas, sehingga UMKM di Kabupaten Kaur bisa naik kelas dan menembus pasar nasional maupun internasional," terangnya.
Dukungan serupa datang dari berbagai penjuru. Penjabat Sekda Provinsi, Herwan Antoni, telah menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk berpartisipasi, yang secara tidak langsung akan meningkatkan keramaian dan potensi pasar.
Bagi UMKM Bengkulu, Festival Tabut 2025 adalah sebuah momentum. Ini bukan lagi sekadar pasar malam tahunan, melainkan sebuah panggung besar tempat produk lokal bisa unjuk gigi, dari kuliner khas seperti pendap dan kue tat, hingga kerajinan tangan Batik Besurek. Dengan kios gratis, lokasi strategis, dan visi internasional, Tabut 2025 siap menjadi katalisator bagi kebangkitan ekonomi kreatif di Bengkulu.
0 Comments