25

Hujan Ringan

Sabtu, 06 September 2025 07:00

Visi Mendunia Helmi Hasan: Mampukah Festival Tabut 2025 Bawa Bengkulu ke Panggung Global?
0 Likes
618 Views
Berita  Pemerintahan

Visi Mendunia Helmi Hasan: Mampukah Festival Tabut 2025 Bawa Bengkulu ke Panggung Global?

BENGKULU, caribengkulu.com – "Dulu Tabot ini hanya milik sekelompok keluarga. Lalu meningkat jadi milik pemerintah kota, provinsi, Indonesia, dan sekarang milik dunia." Pernyataan tegas Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, ini bukan sekadar retorika. Ia adalah cetak biru sebuah ambisi besar: mengubah Festival Tabut 2025 dari perhelatan regional menjadi sebuah panggung budaya yang diakui secara global.

Visi ini diejawantahkan dalam serangkaian rencana yang terbilang berani dan out-of-the-box. Gubernur Helmi tidak ingin Tabut tahun ini berjalan seperti biasa. Ia menginginkan sebuah "spektakel" yang mampu menarik perhatian dunia ke Bengkulu.

Salah satu langkah konkretnya adalah dengan melayangkan undangan resmi kepada seluruh duta besar negara sahabat dan para gubernur dari berbagai belahan dunia. "Ngundang itu tidak juga harus naik pesawat nian ke Jerman situ, email kan saja, yang penting ada dasar mereka ingin berangkat ke Bengkulu," jelas Gubernur Helmi, menunjukkan pendekatan modern dan efisien dalam diplomasi budaya.

Dukungan untuk langkah ini datang dari Senayan. Anggota DPD RI Dapil Bengkulu, Apt. Destita Khairilisani, S.Farm, M.SM, secara resmi telah mengundang Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, untuk hadir. Destita percaya kehadiran pemerintah pusat akan menjadi sinyal kuat dukungan terhadap pelestarian budaya lokal dan promosi di kancah internasional.

Inovasi yang Merakyat dan Mendunia


Ambisi global Helmi Hasan diimbangi dengan sentuhan-sentuhan populis yang merangkul aspirasi masyarakat. Salah satu idenya yang viral adalah mengundang penceramah muda yang digandrungi milenial, Hanan Attaki. Usulan ini, kata Helmi, datang langsung dari warganet saat ia melakukan siaran langsung di TikTok.

"Maka tengok di TikTok saya itu ada yang kepengen Hanan Attaki, itu kan belum pernah ada yang kayak begitukan. Nah, itu kita undang," katanya.

Tidak berhenti di situ, ide-ide unik lainnya terus bermunculan. Salah satunya adalah gagasan membuat "nasi jambar terbesar di dunia" yang bisa dinikmati bersama oleh seluruh pengunjung. Inisiatif ini, ditambah dengan program 10.000 porsi makan gratis setiap hari, menunjukkan bahwa festival berkelas dunia tidak harus berjarak dari rakyatnya.

Pemerintah Provinsi juga berkomitmen untuk menyediakan fasilitas yang lebih inklusif, seperti area ramah disabilitas, ruang menyusui, dan tempat bermain anak. Ini adalah standar fasilitas yang jamak ditemui di event-event internasional, menunjukkan keseriusan Pemprov dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan.

Tentu saja, visi besar ini memerlukan kerja keras dan perencanaan matang. Gubernur Helmi menekankan pentingnya proses seleksi penyelenggara atau event organizer yang transparan dan kompetitif. "Kita ingin jangan langsung finalisasi untuk penyelenggaranya itu, EO-nya atau yang tendanya. Kita kasih opsi beberapa orang sehingga kita punya pilihan," tegasnya.

Pertanyaannya kini, mampukah visi besar ini terwujud? Dengan anggaran Rp1,3 miliar, lokasi baru yang strategis, dukungan multi-pihak, dan segudang ide segar, Festival Tabut 2025 berpotensi menjadi titik balik. Ini adalah pertaruhan bagi Bengkulu untuk membuktikan bahwa kekayaan budayanya layak dan mampu bersanding di panggung kehormatan dunia.

Label Postingan
Kategori Lainnya
Berita Lainnya
Sektor Lainnya
0 Comments