Mukomuko, CariBengkulu.com– Fenomena munculnya ikan mungkus (Sycopterus) kembali mewarnai kehidupan masyarakat pesisir di Kabupaten Mukomuko. Di kawasan Muara Pantai Indah Mukomuko (PIM) dan Sungai Ipuh, warga berbondong-bondong turun ke air demi menangkap ikan mungkus yang hanya hadir dalam musim tertentu.
Tak hanya nelayan, masyarakat dari berbagai kalangan ikut serta berburu mungkus. Mulai dari anak-anak hingga orang tua, mereka membawa jaring kecil, ember, bahkan cukup menggunakan tangan kosong. Pemandangan ini menjadi semacam tradisi tahunan yang sarat nilai kebersamaan dan kearifan lokal.
“Setiap kali musimnya datang, kami pasti turun ke sungai. Sudah jadi tradisi lama. Ikan mungkus ini enak, gurih, dan bisa diolah jadi banyak jenis masakan,” ujar Muhammad Rum, warga Desa Pulau Baru, Kecamatan Ipuh.
Dari Sungai ke Dapur
Ikan mungkus yang berukuran kecil ini biasanya diolah menjadi berbagai hidangan khas daerah. Di Kecamatan Ipuh, masyarakat mengolahnya menjadi pepes mungkus, pindang mungkus, sambal mungkus, hingga keripik mungkus yang menjadi favorit banyak keluarga.
Bukan hanya untuk konsumsi pribadi, musim ini juga membawa dampak ekonomi. Banyak warga memanfaatkan momen ini untuk menjual hasil tangkapan ke pasar-pasar lokal atau langsung dari pinggir sungai.
Harga Masih Menarik, Minat Tetap Tinggi
Meskipun belum memasuki puncak musim, harga ikan mungkus masih cukup menarik di pasaran. Saat ini berkisar Rp10.000 hingga Rp15.000 per canting (setara kaleng susu), lebih rendah dari harga puncak musim lalu yang mencapai Rp25.000. Namun, daya tariknya tetap tinggi.
“Kalau sudah masuk puncaknya, hasil tangkapan bisa berlimpah. Sekarang saja perahu nelayan rata-rata dapat dua sampai tiga ember per hari,” ungkap Satriadi, Lurah Koto Jaya.
Melestarikan Tradisi, Menghidupkan Ekonomi
Tradisi menangkap mungkus ini menjadi simbol kedekatan masyarakat Mukomuko dengan alam. Penggunaan alat tangkap tradisional seperti kelong juga menunjukkan bahwa pelestarian budaya lokal bisa berjalan selaras dengan kelestarian lingkungan.
Dengan tingginya antusiasme masyarakat, musim ikan mungkus bukan hanya soal perburuan rezeki, melainkan juga momentum memperkuat ikatan sosial. Di tengah kehidupan yang semakin dinamis, momen-momen seperti ini menjadi pengingat bahwa kearifan lokal masih hidup dan terus dijaga di tanah Bengkulu.
#MusimMungkus #TradisiMukomuko #KulinerLokal #IkanMungkus #CariBengkulu
0 Comments