29

Hujan Ringan

Sabtu, 06 September 2025 10:00

Kisah Inspiratif Iqbal Rasyid: Dari Anak Buruh Harian di Bengkulu Hingga Tembus Kedokteran UI
1 Likes
990 Views
Prestasi  Pendidikan

Kisah Inspiratif Iqbal Rasyid: Dari Anak Buruh Harian di Bengkulu Hingga Tembus Kedokteran UI

CariBengkulu, 17 Juni 2025 - Sebuah kisah inspiratif berhasil ditorehkan oleh putra terbaik Bengkulu. Iqbal Rasyid Achmad Faqih, siswa MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah, berhasil menembus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025. Yang membanggakan, prestasi gemilang ini diraih oleh anak dari keluarga buruh harian lepas yang penuh perjuangan.

Pemuda kelahiran 30 Juni 2007 ini dibesarkan dalam keluarga sederhana di Jalan Murai RT 7 RW 02, Kelurahan Kebun Geran, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu. Ayahnya, Agus Hermanto, bekerja sebagai buruh harian lepas dengan penghasilan yang tidak menentu, sementara ibunya, Suhaima, adalah seorang ibu rumah tangga yang setia mendampingi perjuangan keluarga.

Perjalanan Prestasi Sejak Dini

Jejak gemilang Iqbal dimulai sejak duduk di bangku SMP Negeri 1 Kota Bengkulu. Dengan tekad membaja untuk mewujudkan cita-cita menjadi dokter, ia aktif mengikuti berbagai kompetisi akademik. Mulai dari cerdas cermat, olimpiade sains, riset ilmiah, hingga lomba hadits, semua dilakoninya dengan serius.

Puncak prestasinya di jenjang SMP tercapai ketika berhasil menyabet medali perunggu pada Kompetisi Sains Nasional (KSN) bidang IPA tingkat nasional. Prestasi membanggakan ini mengantarkannya meraih beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah, sekolah setara SMA yang dikelola Kementerian Agama dengan seleksi masuk yang sangat ketat.

Di bangku SMA, semangat berprestasi Iqbal semakin menggebu. Ia terus mengasah kemampuan dalam bidang fisika, riset, dan debat Bahasa Indonesia. Berkali-kali ia meraih juara pada kompetisi tingkat provinsi dan kembali mewakili Bengkulu di ajang nasional Kompetisi Sains Madrasah (KSM) di Ternate, Maluku Utara.

Strategi Belajar yang Sistematis

Memasuki masa akhir sekolah, Iqbal mulai memfokuskan diri untuk mengejar impiannya masuk Kedokteran UI. Sejak semester pertama kelas 12, ia telah menyusun strategi belajar yang sistematis dan terstruktur.

"Saya mulai mencicil materi SNBT sejak semester 1 kelas 12. Strategi yang saya terapkan adalah rutin drilling soal, deep learning pada subtes tertentu, dan rajin mengikuti tryout UTBK serta evaluasinya," ungkap Iqbal.

Tidak hanya belajar mandiri, ia juga membentuk kelompok belajar bersama teman-teman dan mengikuti bimbingan intensif yang diadakan madrasah. Yang paling mengesankan, selama masa liburan sekolah, Iqbal dan teman-temannya menghabiskan waktu di Perpustakaan Daerah Bengkulu dari pagi hingga sore. Malam harinya, mereka melanjutkan belajar bersama secara bergantian di rumah masing-masing.

"Rutinitas ini saya jalani hampir setiap hari demi satu tujuan: lulus Kedokteran UI," kata remaja yang memiliki motto hidup "do the best, be the best, allahu akbar" ini.

Bangkit dari Kegagalan

Perjalanan menuju UI tidaklah mulus. Iqbal sempat mengalami kegagalan pada jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) atau jalur prestasi rapor. Namun, alih-alih putus asa, kegagalan tersebut justru membakar semangatnya untuk belajar lebih keras.

"SNBP saya belum berhasil. Oleh karena itu saya berusaha belajar lebih intens. Yang tidak kalah penting adalah konsistensi. Temukan suasana belajar yang nyaman, persiapkan mental dan jangan sampai burnout," ujar Iqbal membagi tips suksesnya.

Usaha kerasnya akhirnya membuahkan hasil manis. Iqbal resmi dinyatakan lulus SNBT 2025 dan diterima di Fakultas Kedokteran UI, salah satu program studi paling bergengsi dan kompetitif di Indonesia.

Tantangan Ekonomi dan Pencarian Beasiswa


Kegembiraan lolos Kedokteran UI kini berpadu dengan tantangan baru. Biaya kuliah dan hidup di Jakarta yang tinggi menjadi momok tersendiri bagi keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas. Namun, Iqbal optimis dapat mengatasi kendala ini.

"Saat ini saya sedang fokus mencari beasiswa untuk studi. Harapan saya bisa berkuliah dengan lancar tanpa merepotkan orang tua," ungkap Iqbal dengan penuh semangat.

Sang ayah, Agus Hermanto, meskipun merasa bangga tak terkira, juga mengakui tantangan ekonomi yang dihadapi. "Sebagai seorang ayah, saya akan melakukan apapun demi anak saya. Memang sangat berat bagi kami, penghasilan saya sebagai buruh harian lepas rasanya akan sulit untuk mencukupi biaya kuliah Iqbal. Tapi saya yakin dengan ketekunan Iqbal dan pertolongan Allah, anak saya akan mampu menggapai cita-citanya," ungkap Agus dengan mata berkaca-kaca namun penuh keyakinan.

Dijemput Wakil Dekan FK UI


Prestasi luar biasa Iqbal rupanya mendapat apresiasi khusus dari Fakultas Kedokteran UI. Kabar terbaru menyebutkan bahwa Iqbal dijemput langsung oleh Wakil Dekan FK Universitas Indonesia, menunjukkan pengakuan institusi terhadap perjuangan dan prestasi gemilang putra Bengkulu ini.

Kisah Iqbal Rasyid menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih mimpi setinggi langit. Dengan tekad, kerja keras, dan dukungan keluarga, mimpi menjadi dokter yang telah dipupuk sejak kecil kini tinggal selangkah lagi menjadi kenyataan.

Label Postingan
Kategori Lainnya
Prestasi Lainnya
Sektor Lainnya
0 Comments