
Akselerasi Pembangunan Infrastruktur: Pemprov Bengkulu Pacu 22 Proyek Jalan Senilai Ratusan Miliar Rupiah
Bengkulu, CariBengkulu.com – Pemerintah Provinsi Bengkulu menunjukkan komitmen serius dalam mempercepat pembangunan infrastruktur daerah dengan mengejar penyelesaian 22 proyek perbaikan dan pembangunan jalan yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota. Proyek-proyek ini, dengan total nilai kontrak yang diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah, menjadi tumpuan harapan bagi peningkatan mobilitas dan geliat ekonomi masyarakat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, menegaskan bahwa seluruh pekerjaan fisik ini ditargetkan rampung sebelum akhir tahun anggaran, yakni pada Desember 2025. Meskipun rata-rata kontrak baru berakhir pada akhir Desember, pihaknya telah meminta para kontraktor untuk melakukan akselerasi pengerjaan.
“Kami terus melakukan monitoring ketat di setiap titik proyek untuk memastikan semuanya berjalan lancar dan selesai sesuai jadwal. Secara keseluruhan, kami optimis tidak ada kendala signifikan di lapangan dan semua proyek bisa selesai tepat waktu,” ujar Tejo dalam wawancara di kantornya.
Menurut Tejo, percepatan ini bukan tanpa alasan. Kualitas dan ketepatan waktu menjadi prioritas utama. Dengan selesainya proyek lebih cepat, proses serah terima fisik dapat dilakukan segera, memastikan manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. Monitoring yang ketat juga dilakukan untuk memastikan standar kualitas pekerjaan tetap terjaga, dari mulai konstruksi hingga pengaspalan akhir.
Progres Bervariasi, Fokus pada Titik Strategis
Progres 22 proyek jalan ini memang bervariasi, mencerminkan kompleksitas dan tantangan di masing-masing lokasi. Laporan dari Dinas PUPR menyebutkan, beberapa proyek sudah menunjukkan kemajuan yang signifikan. Salah satunya, di Kabupaten Lebong, salah satu titik pekerjaan sudah mencapai 80 persen, menjadikannya yang paling maju saat ini.
Di sisi lain, beberapa lokasi lain masih berada di tahap awal, dengan rata-rata progres antara 5 hingga 20 persen. Hal ini wajar mengingat beberapa proyek baru saja memulai kontraknya. Contohnya, di Kabupaten Kaur, proyek di wilayah Padang Guci yang baru memulai kontrak pekan lalu kini sedang dipacu untuk mengejar ketertinggalan. Di Kabupaten Seluma, ruas jalan dari Pring Baru ke Pasar Talo yang memiliki nilai kontrak Rp50 miliar telah mencapai 10 persen, sementara ruas jalan Simpang Ngalam ke Pasar Ngalam sudah mencapai 20 persen.
"Saat ini, proses pengaspalan sudah berjalan di beberapa ruas, ini menunjukkan komitmen kontraktor untuk mempercepat penyelesaian," tambah Tejo.
Proyek-proyek strategis lainnya juga menunjukkan perkembangan positif dan merata di berbagai daerah. Di Kota Bengkulu, perbaikan jalan di Simpang Danau Dendam sudah mencapai 40 persen. Proyek ini tidak hanya fokus pada perbaikan jalan, tetapi juga pada pembangunan sistem drainase yang lebih baik, sebuah langkah penting untuk mengatasi masalah genangan air. Selain itu, proyek pelebaran jalan di Simpang Brimob menuju Nakau juga telah dimulai, diharapkan dapat mengurai kemacetan di area tersebut.
Di Kabupaten Bengkulu Utara, perbaikan jembatan di Lubuk Durian sedang berjalan, begitu pula di ruas jalan Ketahun-Napal Putih yang telah mencapai 10 persen. Daerah lain seperti Rejang Lebong juga tidak ketinggalan, di mana perbaikan jalan di Apur, Padang Ulang Tanding (PUT), dan batas Lebong-Stain sedang dikebut. Di Kepahiang, perbaikan difokuskan pada titik-titik jalan yang mengalami kerusakan parah untuk memprioritaskan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. Sementara itu, di Kabupaten Bengkulu Tengah, dua titik pekerjaan di Lubuk Sini dan Perbo telah dimulai dengan progres sekitar 25 persen.
Tantangan dan Optimisme di Lapangan
Meskipun sebagian besar proyek berjalan mulus, tantangan tetap ada. Dua proyek dilaporkan menghadapi hambatan teknis. Pekerjaan perbaikan jalan di lintas Air Tes-Muara Aman, Kabupaten Lebong, masih tertunda karena menunggu proses pembebasan lahan oleh pemerintah setempat. Masalah serupa sering kali menjadi kendala dalam proyek-proyek skala besar.
Selain itu, satu titik terakhir di Kabupaten Mukomuko masih dalam proses lelang dan diperkirakan akan segera memasuki masa kontrak dalam waktu dekat.
Mengenai hal ini, Tejo Suroso tetap optimis. "Kami terus berkoordinasi intensif dengan pemerintah daerah terkait untuk menyelesaikan masalah lahan. Untuk yang masih dalam proses lelang, kami pastikan prosesnya tidak akan berlarut-larut. Target kami tetap sama, semua pekerjaan harus selesai tepat waktu," tegasnya.
Komitmen dari Dinas PUPR Provinsi Bengkulu ini sejalan dengan visi pembangunan daerah. Peningkatan infrastruktur jalan tidak hanya akan memperlancar mobilitas masyarakat dan transportasi logistik, tetapi juga diharapkan mampu membuka akses ke sentra-sentra ekonomi baru, mendorong investasi, dan pada akhirnya, mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan. Dengan pengawasan yang ketat dan koordinasi yang baik, 22 proyek ini diharapkan bisa menjadi bukti nyata komitmen Pemprov Bengkulu untuk membangun daerahnya.
0 Comments