
Program "Bantu Rakyat" Gubernur Helmi Hasan Wujudkan Harapan Kesehatan Desa: 130 Ambulans Gratis Siap Layani Pelosok Bengkulu
BENGKULU, CariBengkulu.com – Harapan masyarakat desa di Provinsi Bengkulu untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang cepat dan gratis kini bukan lagi mimpi. Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, melalui program unggulan "Bantu Rakyat", telah merealisasikan janjinya dengan tibanya 130 unit ambulans gratis yang siap didistribusikan ke setiap desa di seluruh kecamatan di Provinsi Bengkulu. Armada pertama ini telah berjejer rapi di halaman Balai Raya Semarak sejak Rabu (16/7/2025), menjadi simbol nyata komitmen kepemimpinan Helmi-Mian dalam memprioritaskan kesehatan dan kemanusiaan bagi warganya.
Kehadiran deretan ambulans baru berwarna putih mengkilap dengan stiker "Ambulan Desa Bantu Rakyat" ini sontak menyedot perhatian, tidak hanya dari pegawai yang melintas namun juga masyarakat luas. Lebih dari sekadar kendaraan, ambulans ini membawa harapan besar bagi warga desa yang selama ini kerap menghadapi kendala akses layanan darurat medis. Jarak yang jauh, medan yang sulit, serta ketiadaan transportasi menjadi momok yang seringkali berujung pada keterlambatan penanganan kesehatan kritis. Program ini hadir sebagai jawaban atas permasalahan mendesak tersebut.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, menegaskan bahwa teknis distribusi sudah disiapkan secara matang. "Armada pertama sudah datang dan dalam waktu dekat akan langsung disalurkan ke kabupaten, lalu ke desa-desa yang telah ditetapkan. Semua teknis distribusi sudah kita siapkan," ujarnya dengan optimis. Sebanyak 130 unit ambulans ini merupakan tahap awal dari total pengadaan yang dianggarkan sebesar Rp139 miliar, dengan target kedatangan seluruh unit dalam 10 hari ke depan, 15 unit setiap harinya dari pabrik di Jakarta.
Bukan Sekadar Mobil, Tapi Harapan dan Penyelamat Nyawa
Program "Bantu Rakyat" bukan hanya fokus pada penyediaan unit fisik. Lebih dari itu, ambulans ini dirancang multifungsi. Selain untuk mengangkut pasien, juga dapat dimanfaatkan untuk layanan pengantaran jenazah, mendukung berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, bahkan menjadi garda terdepan dalam tanggap bencana seperti banjir dan evakuasi. "Ini bukan sekadar mobil, tapi harapan bagi warga desa yang selama ini butuh pertolongan cepat saat darurat. Bahkan bisa digunakan saat banjir, evakuasi bencana, atau kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya," tambah Herwan, menekankan aspek humanis dari program ini.
Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, pendistribusian ambulans akan dilakukan secara bertahap. Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Edriwan Mansyur, menjelaskan bahwa nantinya para bupati akan menerima unit ambulans secara resmi dari Gubernur Helmi Hasan. Pihak kabupaten kemudian yang akan bertanggung jawab memastikan distribusi ke desa-desa yang telah ditetapkan, dengan prioritas utama diberikan kepada wilayah yang paling minim akses layanan kesehatan. Ini menunjukkan pendekatan terstruktur dan terukur dalam mewujudkan pemerataan kesehatan.
Kesiapan Sumber Daya Manusia dan Tanggung Jawab Operasional
Aspek menarik lainnya dari program ini adalah keseriusan Pemerintah Provinsi dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang akan mengoperasikan ambulans. Setiap desa penerima diwajibkan menyediakan pengemudi khusus serta penanggung jawab armada. Tidak sembarang orang, para pengemudi ini nantinya akan mendapatkan pelatihan dasar yang komprehensif terkait pengoperasian kendaraan dan prosedur darurat medis.
"Kita ingin ambulans ini berfungsi optimal. Karena itu, sopir harus memahami prosedur penjemputan pasien, rute tercepat ke rumah sakit, dan penggunaan alat di dalam kendaraan. Jangan sampai mobilnya ada, tapi tak bisa dimanfaatkan dengan benar," jelas Edriwan. Pelatihan ini krusial untuk memastikan bahwa ambulans dapat dimanfaatkan secara maksimal dan efektif saat dibutuhkan, meminimalisir risiko kesalahan atau keterlambatan dalam penanganan darurat.
Terkait biaya operasional, seluruhnya akan menjadi tanggung jawab desa masing-masing, meliputi bahan bakar, perawatan, hingga honor sopir, namun tetap dengan pendampingan dari pemerintah kabupaten. Hal ini mendorong kemandirian desa dalam mengelola aset vital ini, sekaligus memastikan keberlangsungan operasionalnya.
Sambutan Positif dan Penegasan "Politik Pelayanan"
Ratusan unit ambulans tersebut kini masih terparkir rapi di halaman Balai Raya Semarak, menanti jadwal pelepasan resmi oleh Gubernur Helmi Hasan. Momen ini diperkirakan akan menjadi salah satu seremoni penting dalam upaya pembangunan Bengkulu dari pinggiran.
Sambutan positif datang dari berbagai kalangan, termasuk masyarakat langsung. Riyanto, seorang warga asal Kabupaten Seluma yang kebetulan sedang mengurus administrasi di Kota Bengkulu, mengungkapkan rasa syukurnya. "Kami di desa butuh ambulan kayak gini. Biasanya kalau ada yang sakit tengah malam, harus pinjam kendaraan tetangga," ujarnya, menggambarkan realita kesulitan yang kerap dihadapi warga desa.
Realisasi program "1 Desa 1 Ambulans" ini juga menjadi penegasan terhadap pendekatan kepemimpinan Gubernur Helmi Hasan yang ia sebut "politik pelayanan". Ini adalah filosofi yang menempatkan jabatan sebagai instrumen untuk menghadirkan manfaat langsung bagi masyarakat, bukan semata-mata untuk pencitraan atau kepentingan pribadi. "Jabatan itu bukan untuk dilayani, tapi untuk melayani. Dan ambulans ini bukti kecil dari niat besar kami membantu rakyat," pungkas Helmi Hasan, menegaskan kembali komitmennya yang berpihak pada rakyat.
Dengan hadirnya ambulans gratis ini, Bengkulu selangkah lebih maju dalam mewujudkan pelayanan publik yang tanggap, manusiawi, dan berkeadilan, sejalan dengan visi "Bantu Rakyat" yang telah dicanangkan Helmi-Mian. Ini adalah investasi bukan hanya di sektor kesehatan, tetapi juga di masa depan masyarakat Bengkulu yang lebih sejahtera dan terlayani.
0 Comments