BENGKULU, CariBengkulu.com – Adik Sanak, ada kabar baik dan tantangan besar yang sedang dihadapi Provinsi Bengkulu. Pemerintah Provinsi Bengkulu kini punya target ambisius untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi daerah hingga angka 8 persen. Target ini bukanlah angka biasa, melainkan arahan langsung dari Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, yang kini menjadi "pekerjaan rumah" serius bagi seluruh jajaran pemerintahan di Bumi Rafflesia.
Untuk mencapai target yang hampir dua kali lipat dari capaian saat ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu tidak main-main. Melalui rapat yang digelar di Ruang Rapat Merah Putih pada Selasa, 9 September 2025, Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan para pemangku kepentingan, resmi membentuk Tim Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah (TPPED). Tim inilah yang akan menjadi motor penggerak dan memastikan berbagai langkah strategis berjalan optimal.
Kenapa Angka 8 Persen?
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, pada semester pertama 2025, ekonomi Bengkulu sudah tumbuh positif sebesar 4,92 persen secara year on year. Angka ini memang terbilang cukup baik dan mendekati pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 4,99 persen. Namun, bagi Wakil Gubernur Mian, pencapaian tersebut belumlah cukup. Untuk bisa bersaing dan benar-benar menyejahterakan masyarakat, lompatan besar ke angka 8 persen menjadi target yang harus dikejar.
Sektor Pertanian: Kunci Utama Peningkatan Ekonomi Rakyat
Dalam paparannya, Wagub Mian menegaskan bahwa strategi utama untuk mencapai target ini adalah dengan menitikberatkan pada penguatan sektor pertanian. Ini bukan tanpa alasan. Mayoritas masyarakat Bengkulu masih menggantungkan hidup dari hasil pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Oleh karena itu, langkah paling relevan dan berdampak langsung adalah meningkatkan produktivitas dan nilai tambah dari sektor-sektor tersebut.
“Upaya akhirnya adalah bagaimana meningkatkan produksi pertanian dan sektor lainnya,” ujar Mian. “Pak Gubernur juga terus berusaha menaikkan taraf ekonomi masyarakat, khususnya petani, agar kesejahteraan mereka meningkat.”
Komitmen ini juga diwujudkan dengan perbaikan infrastruktur, karena infrastruktur yang baik akan menekan biaya ekonomi tinggi yang kerap menjadi beban para petani dan pelaku usaha.
"Karpet Merah" untuk Investor: Memacu Roda Perekonomian
Selain mengandalkan sektor pertanian, strategi kedua yang tak kalah penting adalah menciptakan iklim investasi yang kondusif. Pemprov Bengkulu sadar bahwa investasi adalah solusi tercepat untuk menghadirkan modal, teknologi baru, dan membuka akses pasar yang lebih luas bagi komoditas unggulan Bengkulu.
“Perizinan bagi investor harus dipermudah agar dapat membuka lapangan kerja dan memacu pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen,” tegas Wagub Mian.
Untuk memancing minat investor, Pemprov Bengkulu juga menggelar Bencoolen Investment Challenge (BLINC) 2.0 2025. Ini adalah ajang strategis di mana pemerintah daerah menyajikan berbagai destinasi investasi potensial kepada investor domestik maupun asing. Tak hanya itu, Pemprov juga berkolaborasi dengan Bank Indonesia untuk menyusun informasi terperinci tentang peluang investasi daerah, agar calon investor lebih mudah mendapatkan gambaran dan tertarik menanamkan modal di Bumi Rafflesia.
Bukan Hanya Angka, Tapi Kesejahteraan Nyata
Pembentukan TPPED diharapkan menjadi langkah konkret yang menyinkronkan seluruh program kerja lintas sektor, mulai dari pertanian, industri, perdagangan, hingga pariwisata. Tim ini akan fokus pada sembilan langkah strategis, termasuk mempercepat realisasi APBD, mengendalikan harga pokok, perluasan lapangan kerja, dan penyederhanaan perizinan.
Pariwisata pun tak luput dari perhatian. Dengan keindahan alam, budaya, dan sejarah yang dimiliki, sektor ini dinilai memiliki potensi besar sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru jika dikelola secara profesional.
Pada akhirnya, seperti yang disampaikan Wagub Mian, pertumbuhan ekonomi bukanlah sekadar soal angka. Pertumbuhan ekonomi yang berhasil adalah ketika masyarakat benar-benar merasakan dampaknya, dari petani di desa hingga pelaku usaha di kota. Dengan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak, Bengkulu optimistis dapat mewujudkan target ambisius ini demi masa depan yang lebih sejahtera.
0 Comments